KATANDA.ID, Palembang – Meski sempat berupaya menggunakan dana mandiri, Fajar Abdul Rohman, atlet senam asal Sumatera Selatan tetap batal berangkat ke Hanoi, Vietnam untuk mengikuti kompetisi Sea Games ke-31.
Usaha tersebut tetap gagal dikarenakan pihak dari Pengurus Besar Persatuan Senam Seluruh Indonesia (PB Persani) pada awal Maret lalu mengeluarkan surat bahwa pendanaan atlet secara pribadi untuk mengikuti Sea Games juga dilarang.
“Kalau alasannya dana, konyol sih. Tapi kemarin itu kami berusaha banget buat berangkat, karena persiapan sudah lama banget. Kenapa nggak, perang sekalian. Kami waktu itu sudah mau menggunakan dana mandiri dan proses itu sudah berjalan, cuma saat proses berjalan tiba-tiba muncul lagi (surat) ternyata yang menggunakan dana mandiri pun tidak boleh berangkat. Itu itu dari PB Persani pusat,”kata Fajar, Senin (18/4/2022).
Fajar menjelaskan, kabar maju mundurnya mengirim atlet senam di ajang Sea Games ini telah lama ia dengar sejak satu tahun belakangan. Meski demikian, desas-desus tersebut tak membuatnya mengurangi porsi latihan.
Namun, meski latihan keras sudah dilakukan oleh Fajar, atlet peraih emas pada perhelatan PON XX di Papua ini pun nyatanya tetap gagal berangkat ke Hanoi, untuk mengikuti Sea Games dan membawa nama baik Indonesia.
“Pertama itu masalah karena Covid-19 jadi dibatesin (jumlah atlet yang berangakat), terus berubah lagi masalah anggaran. Terus masalah nggak ada target medali, nggak ditargetkan dapat mendali. Kita bingung sebagai atlet,kalau mau dapat medali kan kita harus pentas, harus tampil sedangkan kesempatan tampil kita tidak dikasih, itu kebingungan saya pribadi itu sih. Kalau memang mau medali ya, kenapa nggak dikasih kesempatan untuk tampil,”ujarnya.
Menurut Fajar, jumlah hanya ada empat orang atlet senam artistik yang diberangkat ke Hanoi. Ia berharap rekan-rekannya tersebut dapat membuah kan hasil yang baik di ajang Sea Games.
“Saya berdoa teman-teman tetap kasih yang terbaik biar nggak kecewa banget,”jelasnya.
Walaupun batal berangkat, Fajar masih tetap melakukan sesi latihan untuk mempersiapkan diri dalam event olahraga lain. Ia tak ingin persoalannya yang gagal masuk ke Sea Games kembali berlarut.
“Kalau saya sih sudah mempersiapkan, misalkan kalau menang gimana, kalau kalah harus gimana sikapnya begitu. Termasuk ke Sea Games, dari awal saya mau dikirim apa yang harus dilakuin saya sudah tahu, berlatih harus gimana. Begitu juga kalau nggak diberangkatin atau kalah, yaudah harus menerima, mau nggak mau. Kalau ditanya perasaannya, kecewa ada. Tapi nggak bisa dilarut-larutin dong. Kedepan kan masih ada event lagi.Positif aja sih harus. Karena ini kan yang buat keputusan pemerintah, kecewa pasti tapi nggak boleh berlarut,”ungkapnya. (ely)