KATANDA.ID, Belitung – Di Jakarta Kejaksaan Agung menetapkan tersangka baru Lin Che Wei dalam kasus korupsi pemberian fasilitas ekspor crude palm oil (CPO) atau bahan baku minyak goreng. Sementara di beberapa derah petani kelapa sawit berunjuk rasa menuntut pemerintah mencabut larangan ekspor CPO. Salah satunya terjadi di Kabupaten Belitung dan Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Di dua Kabupaten tersebut, pada Selasa (17/5) ratusan petani kelapa sawit berunjuk rasa mendatangi kantor bupati di daerah tersebut. Mereka menuntut pemerintah mencabut larangan ekspor minyak sawit mentah atau CPO, karena akibat kebijakan tersebut para petani merugi akibat harga Tandan Buah Segar (TBS) anjlok.
Para petani sawit mengaku, hasil panen sawit mereka tidak laku dijual sehingga banyak yang busuk karena pabrik CPO tidak lagi membeli dalam jumlah yang besar. Pihak pabrik tidak membeli sawit petani dalam jumlah banyak akibat penuhnya tangki penyimpanan CPO mereka.
Para petani mengaku mereka menderita kerugian sampai puluhan juta rupiah. Seperti cerita seorang petani sawit dari Desa Pelepak Pute. Menurutnya, dia baru panen 21 ton kelapa sawit dan kini dalam kondisi mulai membusuk karena tidak ada pabrik yang mau membeli. Dengan harga sawit Rp3.622 per kilogram maka dirinya merugi sekitar Rp76 juta.
Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Belitung MZ Hendra Caya, di daerahnya ada 2.107 Kepala Keluarga (KK) yang menggantung hidup dari bertani kelapa sawit. Luas kebun kelapa sawit yang berada di Kecamatan Sijuk, Badau, Membalong dan Tanjung Pandan luasnya 5.926,20 ha.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, tahun 2020 luas areal tanaman perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Belitung seluas 5.838,63 ha di Kabupaten Belitung Timur 5.457,15 ha. Di Provinsi Babel total seluas 72.206,22 ha.
Dari luas tersebut, di Kabupaten Belitung tahun 2020 memproduksi 7.920,60 ton, di Kabupaten Belitung Timur sebanyak 6.789,31 ton. Di Provinsi Babel total produksi kelapa sawit sebesar 148.913,96 ton.
Sementara itu menurut Bupati Belitung Sahani Saleh yang menemui langsung para petani kelapa sawit, pemerintah kabupaten akan menyampaikan tuntutan para petani untuk mencabut larangan ekspor CPO ke pemerintah pusat. “Masalah ini tidak hanya dialami petani sawit di Belitung tapi juga seluruh Indonesia,” katanya. (mas)