KATANDA.ID, Palembang – Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) bersinergi dengan PKK Sumsel akan mengelar festival kulier pasar dan makan tekwan terbanyak. Kegiatan yang akan memecahkan rekor muri tersebut rencana akan digelar pada 4-6 Desember mendatang di halaman DPRD Sumsel, dan bakal masuk rekor MURI.
Sekjen Dewan Pengurus Pusat APJI, Siti Radarwati mengatakan, pihaknya pada Desember mendatang akan mengelar rakernas dan Palembang terpilih menjadi tempat digelarnya Rarkernas tersebut. “Kami pilih Palembang karena pengurus disini terbilang aktif, makanya di pilih disini apalagi sejak pandemi kegiatan selalu digelar di Jakarta, makanya keluar daerah dan Palembang jadi pilihan,” katanya usai audiensi dengan ketua PKK Sumsel di Griya Agung, Jumat (14/10/2022).
Lebih lanjut Siti menuturkan, nantinya akan ada festival jajanan pasar digelar, makan tekwan terbanyak sekitar 5.000 porsi dan kegiatan lainnya untuk menyemarakan rakernas.
“Kita pilih tekwan karena kalau makan pempek sudah biasa. Tekwan belum apalagi tekwan makanan yang digemari,” ucapnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, UMKM dan jasa boga menjadi fokus dari APJI untuk terus berkembang dan tumbuh mengingat keberadaan keduanya penting untuk mendorong perekonomian. “Ada banyak lapangan usaha dan penyerapan tenaga kerja bahkan UMKM menyokong ekonomi Indonesia,” bebernya.
Sementara itu, Ketua PKK Sumsel, Febrita Lustia mengatakan, pihaknya sangat mendukung program ini sebagai bagian untuk mendorong UMKM dan peciptaan makanan tradisional di Sumsel yangl lebih kreatif dan inovatif. “Kita akan memperkenalkan makanan di Sumsel lebih masal lagi,” katanya.
Selain itu, tambah dia, akan ada inovasi dan kreatifitas dari pelaku usaha dan masyarakat untuk pengembangan kuliner di Sumsel yang lebih mudah namun bergizi.
“Makanan yang bergizi dan baik untuk tubuh itu penting untuk generasi kedepan, ini juga support dan sinergi kepada pemerintah untuk menekan angka stunting,” paparnya.
Ketua DPD APJI Provinsi Sumsel
Siti Sulaiha mengatakan, bentuk dukungan kepada UMKM dibidang kuliner adalah dengan memberikan pelatihan-pelatihan adanya menu-menu baru kita angkat lagi supaya ada kesinambungan.
“Kita ini sekarang berusaha mencari apa makanan dingin yang bisa diangkat kembali. Sekarang prosesnya kita mulai benahi dari rakernas inilah dari acara UMKM. Nanti kelihatan makanan apa saja yang lebih dominan nanti ada penilaiannya dan hasil dari situ akan kita angkat dari seluruh DPC di ada di Sumsel,” katanya.
“Dipilih untuk bicara rekor karena pempek sudah banyak lenggang sudah banyak. Hampir setiap orang kenal pempek, dan kita usahakan untuk tekwan makanya dipilih tekwan,” katanya.
Siti Sulaiha mengungkapkan, pihaknya terus melakukan sosialisasi pembinaan kepada UMKM, terkait bagaimana proses yang baik dan higienis yang sesuai dengan aturan.
“Artinya kita ada sosialisasi dengan mengumpulkan beberapa DPC untuk bisa menyambungkan kepada UMKM, supaya mereka tahu bagaimana membuat makanan yang profesional yang bisa dihasilkan dan bisa dijual sesuai dengan standar yang ada. Itu sudah jalan tapi agak sulit kalau kalau itu suatu kebiasaan orang. Jadi tetap berupaya agar pelaku UMKM membuat makanan secara higienis, itu bisa berubah ke arah lebih baik secara perlahan,” tandasnya.