KATANDA.ID, Jakarta – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyelenggarakan Rapat Kerja Bidang Operasi SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang berlangsung 8 Juni lalu.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam Rakor tersebut menyampaikan bahwa untuk memenuhi target lifting migas nasional tahun 2022, SKK Migas terus mendorong KKKS agar dapat segera merealisasikan komitmen kerja serta melakukan upaya-upaya peningkatan produksi dengan memanfaatkan momentum tingginya harga migas dunia saat ini.
“Kondisi harga minyak dan gas dunia saat ini seharusnya dapat dimanfaatkan oleh KKKS untuk melakukan aktivitas yang berdampak langsung pada produksi, terlebih pemerintah telah menunjukkan komitmennya untuk membuat iklim industri hulu migas yang lebih atraktif dengan berbagai kemudahan perizinan dan insentif,” katanya.
Sementara itu Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji menyampaikan bahwa Direktorat Jenderal Migas bersama SKK Migas terus berupaya untuk menyusun regulasi yang dibutuhkan oleh para investor agar visi jangka panjang produksi 1 juta BOPD (barel minyak per hari) dan 12 BSCFD (milyar standar kaki kubik per hari) gas pada 2030 dapat tercapai.
Menurutnya, realisasi produksi migas nasional masih jauh dari apa yang direncanakan, untuk itu diperlukan kolaborasi serta langkah taktis antara seluruh pemangku kepentingan hulu migas untuk mencapai target-target yang ditetapkan pemerintah.
Dirjen Migas Tutuka mendorong SKK Migas bersama KKKS untuk dapat mengadopsi penggunaan teknologi hulu migas terkini. “Implementasi teknologi yang akan berdampak langsung terhadap peningkatan produksi perlu dimaksimalkan. Kami juga berharap SKK Migas dan KKKS dapat memberikan solusi terhadap adanya perbedaan yang terjadi antara rencana dan realisasi produksi tahun 2022,” katanya.
Sementara itu Dwi Soetjipto menjelaskan bahwa tingginya pelaksanaan kegiatan hulu migas telah ditunjukkan pada program tahun 2022, khususnya pengeboran sumur pengembangan yang dapat berkontribusi langsung terhadap peningkatan produksi migas nasional.
Berdasarkan data realisasi jumlah sumur pengembangan dan kegiatan well service per April 2022, realisasinya lebih tinggi jika dibandingkan realisasi April 2021 secara year on year. Dimana realisasi untuk sumur pengembangan mencapai 197 persen dan kegiatan well service 194 persen.
“Artinya secara kegiatan, hulu migas telah melakukan dua kali lipat dari tahun sebelumnya, namun hasilnya belum cukup untuk memenuhi target lifting tahun ini. Untuk itu SKK Migas akan memastikan komitmen program kerja KKKS dapat terlaksana dengan baik serta bersama-sama merumuskan upaya-upaya terobosan peningkatan produksi dalam kegiatan ini,” ujarnya.
Menurut Dwi, SKK Migas memiliki enam strategi jangka pendek sebagai upaya untuk memenuhi target lifting migas tahun 2022 yaitu percepatan program filling the gap, reaktivasi idle well dan idle field, optimalisasi planned shutdown & menurunkan frekuensi unplanned shutdown, efficiency fuel & zero flare gas program, dan pengurasan stock.
“Saya minta SKK Migas bersama KKKS dapat membedah lebih detil realisasi dari tiap strategi dan rencana kedepan sehingga segala kendala yang terjadi dapat kita mitigasi risikonya. Selain itu, agar dapat juga dipastikan pelaksanaan komitmen program KKKS dan estimasi angka penambahan produksi untuk Semester II 2022,” kata Kepala SKK Migas. (ril/mas)