Bukit Asam Bangun Botanical Garden 17 Hektar di Tanjung Enim

Peresmian pembangunan Botanical Garden oleh PTBA Tbk di Tanjung Enim. (FOTO : Humas PTBA)

KATANDA.ID, Tanjung Enim – Di Indonesia tidak banyak jumlah Botanical Garden (kebun raya). Yang terkenal adalah Kebun Raya Bogor. Selain itu masih ada, Cibodas Botanical Garden dan Kuningan Botanical Garden di Jawa Barat, Purwodadi Botanical Garden di Jawa Timur, Bali Botanic Garden di Bali dan di pulau Sumatera ada Botanical Samosir di Sumatera Utara.

Lalu akan menyusul di Sumatera Selatan (Sumsel) segera dibangun Botanical Garden di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim sekaligus menjadi Botanical Garden pertama di provinsi ini.

Bacaan Lainnya

Botanical Garden di Tanjung Enim akan dibangun PT Bukit Asam (PTBA) Tbk di atas lahan seluas 17 hektar.  Botanical Garden ini akan memanfaatkan dan meningkatkan nilai tambah pada lahan pasca tambang batu bara di daerah ini.

Botanical Garden ini kata Direktur Utama PTBA Arsal Ismail adalah program PTBA untuk menjadikan Tanjung Enim sebagai kota wisata sekaligus diharapkan dapat mendukung perekonomian masyarakat dari sektor pariwisata.

Sebagai tanda dimulainya pembangunan Botanical Garden tersebut, Jumat (10/6) dilakukan penanaman pohon oleh jajaran Komisaris MIND ID, Komisaris PTBA, dan seluruh Direksi PTBA. Penanaman pohon ini sekaligus dilakukan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2022.

Penanaman pohon dilakukan Komisaris Utama MIND ID Doni Monardo, Komisaris MIND ID Ilyas Asaad, Komisaris MIND ID Nicolaus Teguh Budi Harjanto, Komisaris PTBA Piterdono HZ, Direktur Utama PTBA Arsal Ismail, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PTBA Farida Thamrin, Direktur Operasi dan Produksi PTBA Suhedi, Direktur SDM PTBA Suherman, dan Direktur Pengembangan Usaha PTBA Rafli Yandra.

Botanical Garden nantinya akan menjadi salah satu destinasi wisata dari lahan bekas tambang yang memberikan nilai tambah. Ini sejalan dengan Noble Purpose MIND ID dan bukti konkret dari kami bahwa PTBA bukan sekadar menambang,” kata Direktur Utama PTBA Arsal Ismail.

Di dalam Botanical Garden ini terdapat tanaman nusantara yang berasal dari seluruh Indonesia. Terdiri dari beberapa bioregion mulai dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Jawa dan Bali, Maluku, Sunda Kecil.

“Kami melihat Botanical Garden ini mendukung tujuan kami menjadikan Tanjung Enim sebagai kota wisata. Kami tidak mau Tanjung Enim menjadi kota mati setelah tambang habis,” ujar Arsal Ismail.

Agar dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata, Botanical Garden akan dilengkapi dengan berbagai infrastruktur penunjang seperti gerbang dan ticketing, kantor pengelola, tempat parkir, signage, bangunan edukasi, food court, tempat berkemah, cottage, musala, toilet umum dan lainnya yang saat ini sedang dalam proses tender.

Sementara itu Komisaris Utama MIND ID Doni Monardo menyampaikan apresiasi kepada PTBA yang dinilai telah menerapkan good mining practice untuk meminimalkan kerusakan lingkungan.

“PTBA termasuk salah satu perusahaan tambang yang peduli pada aspek linkungan. Bahkan tahun lalu mendapatkan status proper emas. Mudah-mudahan bisa terus ditingkatkan,” kata Doni.

Mantan Komandan Jendral Kopassus dan Pangdam III Siliwangi berpesan agar PTBA tak hanya sekadar melakukan reklamasi, tapi juga mengembangkan tanaman-tanaman yang bernilai ekonomis di lahan-lahan bekas tambang.

“Ini harus diperluas untuk jenis-jenis pohon yang punya fungsi ekologis namun bernilai ekonomis. Contohnya minyak kayu putih. Indonesia masih impor bahan baku minyak kayu putih ratusan miliar rupiah tiap tahunnya,” katanya. (maspril aries)

 

Pos terkait