KATANDA.ID, Palembang – Laju inflasi di Sumatera Selatan tercatat sebesar 1,26 persen pada September 2022. Ini menjadi inflasi yang tertinggi selama tahun 2022 di Sumsel.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Sumatera Selatan (BPS Sumsel) inflasi 1,26 persen itu merupakan gabungan dari indeks harga konsumen (IHK) di dua kota, yakni Palembang dan Lubuklinggau.
Bahkan, jika melihat angka inflasi tahun kalender, saat ini inflasi sudah melambung ke angka 5,60 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel Zulkipli mengatakan pemicu tingginya inflasi di Sumsel tak lain kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang masuk pada komponen harga diatur pemerintah.
“Andil kenaikan harga bensin itu hampir 1 persen menyumbang inflasi Sumsel pada September 2022,” katanya ketika diwawancarai, Selasa (4/10/2022).
Dia menambahkan kenaikan harga BBM pun telah menimbulkan dampak lanjutan terhadap komoditas lainnya, salah satunya tarif angkutan dan transportasi.
“Semua tarif angkutan naik,termasuk juga tarif ojek online (ojol),” katanya.
Menurut Zulkipli laju inflasi Sumsel bisa saja dikendalikan dalam sisa waktu tiga bulan terakhir. Caranya, lewat intervensi pemerintah untuk menangani kenaikan harga-harga.
Ditambahkanya, pemerintah harus bisa mengalokasikan dana untuk subsidi tarif angkutan, sehingga tidak berimbas lebih jauh terhadap harga barang di tingkatan masyarakat.
“Kita minta Pemerintah memiliki peran penting dalam hal alokasi subsidi, dengan subsidi saya rasa pengendalian inflasi aka jauh lebih cepat.” Ungkapnya
Sementara itu Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan Pemprov Sumsel sudah melakukan penetrasi ke pasar untuk pengendalian inflasi, lewat kucuran APBD untuk subsidi.
Salah satunya adalah operasi pasar di mana masyarakat bisa membeli beras seharga Rp5.000 per kilogram.
“Bahkan untuk warga yang tercatat masuk kategori kemiskinan ekstrem, kami beri beras secara gratis,” katanya.
Deru memastikan pihaknya bakal konsisten untuk menggelontorkan subsidi untuk penanganan dampak kenaikan harga BBM hingga batas kemampuan APBD.
“Sampai semampunya kami, kalau mau dikumpul-kumpulkan bisa ratusan miliar rupiah untuk subsidi saja.” katanya.
Gubernur pun meminta pemerintah kabupaten/kota turut melakukan aksi serupa untuk pengendalian inflasi di daerah masing-masing. (lya)