KATANDA.ID, Palembang – Embarkasi Palembang hari ini memberangkatkan 359 jamaah calon haji (JCH) kloter 21 asal Kabupaten OKI dan Kota Palembang. Mereka dilepas Gubernur Sumsel diwakili Kepala Biro Kesra H Abdul Hamid di Aula Asrama Haji Embarkasi Palembang, Selasa (20/6/2023) siang.
Kloter 21 akan menuju Bandara King Abdul Aziz Jeddah dan Kota Mekkah untuk bergabung bersama rekan-rekannya sesama JCH asal Indonesia di wilayah Syisyah.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Sumsel H. Armet Dachil menjelaskan, hingga kloter 21 Embarkasi Palembang telah memberangkatkan 7.536 jamaah dengan rincian jamaah Sumsel 6.367, jemaah Babel 1.065, dan 104 petugas kloter.
Sementara jamaah yang tertunda berangkat lima orang dan jamaah yang meninggal dunia berjumlah tiga orang. Satu meninggal di embarkasi dan dua meninggal di Arab Saudi.
“Pemberangkatan jamaah dari Embarkasi Palembang masih menyisakan tiga kloter lagi. Terakhir kita akan memberangkatkan jamaah kloter 24 pada 23 Juni sore. Kloter 24 merupakan jamaah yang masuk kuota tambahan,” jelas Armet.
Lantaran masa-masa Arafah Muzdalifah Mina (Armuzna) yang merupakan puncak haji sudah semakin dekat, Armet kembali mengingatkan jamaah Sumsel untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin, terutama dari segi fisik dan kesehatan.
Kepada para petugas kloter, Armet berharap mereka dapat melakukan koordinasi dengan PPIH Arab Saudi sehingga memahami dengan baik alur perjalanan jamaah di masa Armuzna mendatang.
“Berbekal bimbingan teknis dan pengalaman yang dimiliki, kami percaya para petugas kloter memahami betul apa yang harus dilakukan di lapangan. Masa-masa Armuzna memang masa-masa krusial karena ini masuk rangkaian rukun-rukun haji. Jaga koordinasi dan kekompakan agar seluruh jamaah dapat melaksanakan rukun dan wajib haji sesuai harapan kita semua,” terang Armet.
Jelang puncak haji, jamaah haji Indonesia akan mulai diberangkatkan secara bertahap ke Arafah pada 8 Zulhijah 1444 H. Jamaah akan mengenakan kain ihram dan mengambil miqat di hotel masing-masing.
Pergerakan akan dimulai dari jam 07.00 waktu Arab Saudi hingga selesai. Jadwal keberangkatan ke Arafah disusun berbasis kloter. Jamaah di setiap kloter dapat secara disiplin mematuhi jadwal keberangkatannya. Persiapan di hotel bisa dilakukan satu jam sebelum keberangkatan.
Kloter yang jadwal keberangkatannya jam 11.00 siang misalnya, tidak perlu bersiap sejak jam 07.00 pagi. Apalagi sampai ikut memadati area lobi hotel dan sudah mengenakan kain ihram.
“Agar tidak menumpuk di lobi hotel, jamaah agar mematuhi jadwal keberangkatannya. Mandi dan persiapan mengenakan kain ihram bisa dilakukan pada rentang 1 atau 1,5 jam sebelum keberangkatan. Sebelum itu, jamaah bisa memanfaatkan waktunya untuk istirahat,” papar Armet.
Sementara itu, Kepala Biro Kesra Pemprov Sumsel H Abdul Hamid saat melepas kloter 21 menyampaikan, kesempatan untuk berangkat haji merupakan kesempatan yang sangat berharga.
Dia berharap jamaah kloter 21 mensyukuri kesempatan langka yang diberikan Allah SWT ini. Dia berpesan agar jamaah Sumsel dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk memperbanyak ibadah di Tanah Suci.
(DN)