Pencemaran Udara Meningkat, Pemkot Siagakan Pengamanan Titik Api

Nampak, kabut asap menyelimuti di Jembatan Ampera.

KATANDA.ID, Palembang – Angka Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Kota Palembang dua pekan terakhir mengalami peningkatan akibat kabut asap yang semakin pekat.

Hal ini tentunya dipengaruhi kondisi udara yang semakin kurang baik khususnya menjelang malam dan pagi hari. Berdasarkan Nilai ISPU dari 157 sampai kondisi rabu ini menunjukan kewaspadaan terhadap Pemerintah kota Palembang agar siaga 1.

Bacaan Lainnya

Hal ini dibenarkan Penjabat (Pj) Walikota Palembang Ratu Dewa dalam apel siaga kebakaran di Dinas Pemadam Kebakaran, bahwa Pemkot akan secepatnya melakukan siaga pengaman titik api seperti daerah gambut khusunya pengaman di TPA Sukawinatan yang beberapa waktu lalu mengalami kebakaran.

“Kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait berserta TNI dan Polri, kita lakukan kerjasama dalam mengatasi masalah titik api yang terjadi dibeberap titik api di kota Palembang. Maka dari itu saya secara langsung melihat kesiapan dari Dinas DPKPB, selain itu juga dibantu oleh PUPR, Perkimtan PDAM Tirta musi dan Dinas Kesehatan, karena sudah ada didaerah tertentu yang mengalami kesulitan air,” tegasnya.

Menanggapi masalah kebakaran yang terjadi di TPA Sukawinatan, tentunya dari pengalaman kemarin sudah berkoordinasi dengan gubernur.

“Saya secara langsung bekordinasi dengan Pak Gubernur Sumsel guna melakukan percepatan pemadaman api di TPA sukawinatan. Alhamdulilah dengan armada yang lengkap api bisa di padamkan sampai 11 malam,” jelasnya Selasa (29/9/2023).

Sambungnya, dalam waktu dekat ini, Dinas Lingkungan Hidup dan kebersihan (DLHK) untuk selalu waspada untuk selalu monitor memberikan pengawasan serta patroli jangan sampai ada warga yang masuk kedalam sana guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kepada camat dan lurah setempat agar bisa melakukan kordinasi untuk selalu waspasa terhadap kondisi didaerah mereka masing-masing serta memberikan arahan agar masyarakat setempat dilarang untuk membakar sampah,” tegasnya.

Dilain hal, mengenai proses belajar mengajar disekolah, Dewa menanggapi kondisi masih bisa dikendalikan.

“masih belajar seperti biasa,” singkatnya. (*)

Pos terkait