KATANDA.ID, Jakarta – Industri minyak dan gas (migas) Indonesia masih prospektif. Buktinya setelah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) mengebor lima sumur minyak pada triwulan pertama 2022 sukses mencatat penemuan (discovery) migas.
Dalam keterangan pers Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebutkan, dari lima eksplorasi yang sudah selesai dibor oleh KKKS, empat sumur mencatatkan discovery. Capaian tersebut mencatatkan success ratio (rasio keberhasilan) penemuan sumur eksplorasi mencapai 80 persen.
Jika dibandingkan dengan penemuan sumur eksplorasi 2021 yang mencatat rasio keberhasilan 55 persen dan global success ratio (IHS) yang mencapai 23,8. “Penemuan sumur eksplorasi pada triwulan pertama 2022 mencatatkan kinerja yang sangat baik,” kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Rabu (27/4).
Dwi menyampaikan apresiasi kepada KKKS yang telah menorehkan capaian membanggakan dalam pengeboran sumur eksplorasi. “SKK Migas dengan terus mendorong KKKS menggalakkan kegiatan eksplorasi telah menunjukkan hasil yang menggembirakan sehingga kinerja pengeboran sumur eksplorasi pada triwulan pertama 2022 mencatatkan capaian yang baik,” ujarnya.
Menurut Dwi Soetjipto, capaian ini akan memberikan semangat bagi SKK MIgas untuk terus menggiatkan kegiatan eksplorasi masa mendatang, mengingat dari 128 potensi cekungan migas di Indonesia, yang sudah berproduksi baru 20 cekungan.
Kepala SKK Migas menjelaskan, dengan memperhatikan success ratio yang tinggi, dapat dikatakan prospek penemuan migas di Indonesia masih menarik. SKK Migas akan mengawal KKKS untuk dapat merealisasikan seluruh program tajak sumur eksplorasi yang selama 2022 ditargetkan sebanyak 51 sumur eksplorasi. “Jika success ratio bisa dipertahankan seperti capaian triwulan pertama 2022, maka diakhir tahun akan mendapatkan tambahan cadangan migas yang signifikan,” ujarnya.
Total sumber daya yang dihasilkan dari empat penemuan sumur eksplorasi pada triwulan pertama tersebut dengan potensi sumber daya mencapai sekitar 197 MMBOE yang berasal dari Anambas-2X yang dioperasikan Kupec Anambas, MPT-1X yang dioperasikan Pertamina Hulu Mahakam, GASOP D SOUTH-1 yang dioperasikan Sele Raya Merangin Dua dan SGET-001 yang dioperasikan Pertamina EP.
Untuk triwulan pertama 2022, jumlah aktivitas sumur pemboran eksplorasi lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Untuk tahun 2022 sumur pemboran eksplorasi mencapai lima sumur, atau lebih tinggi 125% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang mencapai empat sumur.
“Memperhatikan success ratio yang tinggi, dapat dikatakan prospek penemuan migas di Indonesia masih menarik. SKK Migas akan mengawal KKKS untuk dapat merealisasikan seluruh program tajak sumur eksplorasi yang di tahun 2022 ditargetkan sebanyak 51 sumur eksplorasi. Jika success ratio bisa dipertahankan seperti capaian di triwulan pertama 2022, maka diakhir tahun akan mendapatkan tambahan cadangan migas yang signifikan”, kata Dwi Soetjipto.
Untuk merealisasikan target jangka panjang 2030 yaitu produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas sebanyak 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD), menurut Dwi, salah satunya adalah bagaimana dapat terus ditemukan cadangan migas, tidak hanya dalam jumlah penemuan untuk dapat menggantikan cadangan migas yang diproduksi tiap tahunnya, tetapi penemuan yang melampui produksi migas sehingga cadangan migas akan bertambah dan dapat diproduksi secara berkelanjutan dengan jumlah yang semakin besar.
“Tantangan selanjutnya dari setiap penemuan cadangan migas, adalah seberapa cepat bisa dikonversi dari cadangan menjadi produksi. SKK Migas terus mendorong KKKS untuk segera menyusun plan of development atau POD dari setiap penemuan cadangan migas, agar potensi yang ada dapat segera diproduksi dan menambah lifting migas nasional,” ujar Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto. (ril/mas)