KATANDA.ID, Jakarta – Perusahaan minyak dan gas Saudi Aramco mencatat kenaikan laba sebesar 82 persen di kuartal I 2022. Hal ini membuat Aramco menjadi perusahaan paling kaya di dunia.
Dilansir dari AFP, Minggu (15/5), pendapatan bersih Aramco mencapai US$39,5 miliar atau setara Rp577,86 triliun (asumsi kurs Rp14.629 per dolar AS). Angka tersebut melonjak jauh jika dibandingkan dengan pendapatan perusahaan di periode yang sama pada 2021, yakni US$21,7 miliar.
Perusahaan menyebut kenaikan harga minyak mentah dunia sebagai pendongkrak bisnis mereka di 2022.
Pada Kamis lalu, minyak mentah berjangka Brent sempat naik US$5,05 atau 4,9 persen menjadi US$107,51 per barel. Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik US$5,95 atau 6,0 persen menjadi US$105,71 per barel.
Aramco juga melaporkan lonjakan laba bersih sebesar 124 persen pada tahun lalu.
“Ketika ekonomi dunia mulai pulih dari pandemi covid-19, laba bersih Aramco meningkat 124 persen menjadi US$110 miliar pada 2021, dibandingkan dengan US$49 miliar pada 2020,” tulis perusahaan itu.
Selain itu, Aramco akan menerbitkan bonus saham kepada para pemegang saham, dengan pemberian satu saham untuk setiap 10 saham yang dimiliki. Perusahaan juga menjadwalkan pembagian dividen senilai US$18,8 miliar di kuartal II 2022.
“Dengan latar belakang meningkatnya volatilitas di pasar global, kami tetap fokus membantu memenuhi permintaan energi dunia yang andal, terjangkau, dan semakin berkelanjutan,” kata Direktur Utama dan CEO Aramco Amin Nasser.
Sebelumnya, Saudi Aramco menggeser posisi Apple sebagai perusahaan paling berharga di dunia. Hal ini terjadi karena lonjakan harga minyak yang mendorong saham perusahaan tersebut.
Valuasi pasar Aramco bernilai US$2,42 triliun lebih tinggi dibandingkan valuasi Apple yang sebesar US$2,37 triliun pada penutupan perdagangan. Dikutip dari CNN Indonesia.