PHRI Sebut Usai Lebaran Keterisian Kamar Hotel di Bali Turun 20 Persen

PHRI Bali menyebut tingkat hunian dan okupansi hotel di Pulau Dewata yang saat lebaran lalu mencapai 60 persen, turun 20 persen usai Idulfitri 2022.

KATANDA.ID, Jakarta – Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali menyebut tingkat hunian dan okupansi hotel di Pulau Dewata yang saat lebaran lalu mencapai 60 persen, turun 20 persen usai Idulfitri 2022.

Wakil Ketua Bidang Budaya Lingkungan dan Humas Badan Pengurus Daerah PHRI Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan penurunan itu terjadi akibat berkurangnya jumlah kunjungan wisatawan domestik (wisdom) dari 18 ribu per hari kini jadi 10 ribu.

Bacaan Lainnya

“Pasca lebaran, kita lihat trennya menurun karena kedatangan wisatawan domestik dari 18 ribu sekarang mencapai 10 ribu. Itu, yang dari udara begitu juga yang dari darat,” kata Suryawijaya saat dihubungi, Jumat (13/5).

Tetapi, menurutnya penurunan tersebut tidak signifikan. Pasalnya, penurunan terkompensasi oleh kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) di Pulau Dewata yang jumlahnya malah meningkat dari 2.000  menjadi 4.000 per hari.

“Tapi, kalau kita lihat trend wisman perlahan-lahan mengalami peningkatan, kurang lebih 4.000 per harinya ini cukup bagus dan menggembirakan. Sehingga, walaupun wisdom turun dari 18 ribu ke 10 ribu, okupansi kita dari 60 turunnya tidak terlalu banyak masih 40 persen. Penurunan 20 persen,” ungkapnya.

Pihaknya menyakini okupansi hotel akan kembali naik lagi di Juni dan Juli 2022 nanti seiring liburan sekolah.

“Jadi, liburan sekolah akan meningkat lagi. Mudah-mudahan bisa meningkat 15 persen sampai 20 persen itu yang kita harapkan, untuk Juni dan Juli ke depan ini,” ujarnya.U

Untuk meningkatkan okupansi hotel dan wisatawan datang ke Bali. Pihaknya bersama pelaku pariwisata di Bali serta Pemerintah Provinsi Bali akan kembali mengusulkan perluasan Visa On Arrival (VoA) dari 60 hingga mencapai 198 negara.

Ia yakin bila itu disepakati oleh pemerintah pusat, pariwisata dan ekonomi di Bali bisa bangkit dan bahkan bergerak dengan cepat.

“Jadi, kalau bisa kita memberikan atau menarik seperti dulu, bebas visa 198 negara. Saya rasa bisa menambah dan mempercepat pemulihan pariwisata dan bangkitnya ekonomi Bali,” katanya. Dikutip dari CNN Indonesia.

Pos terkait