Venue Piala Asia dan Piala Dunia U-20 Dipisah jika Jadi Tuan Rumah

Ilustrasi.

KATANDA.ID, Jakarta – Pengamat sepak bola nasional Kusnaeni berpendapat perlu ada pemisahan venue jika Indonesia menjadi tuan rumah Piala Asia 2023 dan Piala Dunia U-20 2023.

Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 yang rencananya digelar pada 16 Juni-16 Juli 2023. Namun sebelum itu, ada Piala Asia 2023 yang dijadwalkan bergulir pada 20 Mei-11 Juni 2023.

Indonesia berencana mencalonkan diri sebagai tuan rumah Piala Asia 2023. Jika itu terwujud, maka akan ada dua ajang internasional yang hanya berjarak lima hari.

Jordi Amat Ungkap Alasan Gabung JDT, Singgung Soal WNI
Menurut Kusnaeni, sebaiknya stadion yang dipakai untuk dua ajang tersebut dipisah agar penyelenggara dan peserta bisa konsentrasi di tempat yang berdekatan. Indonesia juga memiliki beberapa stadion yang memiliki standar internasional.

“Menurut saya karena venue di Indonesia ada banyak baiknya dipisah ke beberapa tempat. Di Jakarta ada JIS yang belum dipakai. Kemudian di Bekasi juga ada dua stadion yang besar dan layak. Di Palembang dan Yogyakarta pun bisa,” katanya kepada CNNIndonesia.com.

Ia beranggapan beberapa stadion di Indonesia juga memiliki fasilitas penunjang yang mumpuni. Jika venue dipisah per ajang, maka akan lebih memudahkan mobilitas peserta menuju arena.

“Makanya saran saya dipisah aja karena banyak alternatif. Di Jakarta ada GBK, ada JIS juga. Di Bekasi ada Wibawa Mukti. Hotel juga dekat-dekat dari stadion. Dari bandara juga tidak begitu jauh,” ucapnya.

Ia menilai Indonesia tidak akan kewalahan jika mendapat mandat menjalankan dua agenda besar sepak bola dalam jarak waktu yang berdekatan. Pengalaman menggelar ajang internasional menjadi salah satu alasan dapat menjadi tuan rumah yang mumpuni.

“Kita sudah berpengalaman menyelenggarakan ajang internasional. Kemarin Asian Games terus akan jadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Jadi kita lebih dari sekadar layak dan pantas,” ujarnya. Dikutip dari CNN Indonesia.

Pos terkait