Rakornis PPI Regional Sumatera di Palembang Perkuat Kolaborasi Aksi Iklim

Rapat Koordinasi Teknis Pengendalian Perubahan Iklim (Rakornis PPI) Regional Sumatera, 30-31 Januari 2024 di Palembang. (FOTO: Humas Kementerian LHK)

KATANDA,ID, Palembang – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) melalui Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI)   menggelar Rapat Koordinasi Teknis Pengendalian Perubahan Iklim (Rakornis PPI) Regional Sumatera selama dua hari, 30-31 Januari 2024 di Palembang.

Rakornis yang dibuka Asisten I Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Edward Candra mengusung tema “Peran Pemerintah Daerah dalam Mendukung Pencapaian Target NDC Melalui Aksi Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim di Tingkat Tapak”.

Bacaan Lainnya

Dengan Rakornis PPI kali ini diharapkan dapat lebih memperkuat kolaborasi pemerintah, masyarakat, akademisi, dan swasta dalam implementasi aksi iklim di tingkat tapak, khususnya di Pulau Sumatera.

Asisten Pemprov Sumsel Edward Candra menyampaikan bahwa pertumbuhan pembangunan di Sumatera Selatan tahun 2022 sebesar 5, 23 persen lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan nasional sebesar 4,94 persen dan lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan Regional Sumatera.

Asisten I Pemrov Sumsel Edward Candra Membuka Rakornis PPI Regional Sumatera. (FOTO: Humas Kementerian LHK)

Edward Candra yang mewakili Pj Gubernur Sumsel menekankan pentingnya sinergi yang kuat semua pemerintah daerah dengan dalam pelestarian lingkungan hidup dan kehutanan.  Edward berharap Sumatera Selatan bisa mengikuti jejak Kalimantan Timur dan Jambi untuk mengakses dana Green Climate Fund.

Sementara itu Direktur Jenderal PPI Kementerian LHK, Laksmi Dhewanthi dalam arahannya meminta bahwa kolaborasi dan sinergi antar berbagai pihak sangat dibutuhkan guna merespon perubahan iklim serta mendukung tercapainya pengurangan emisi gas rumah kaca dan ketahanan iklim di Indonesia.

“Kegiatan ini sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021 bahwa pemerintah daerah berperan dalam pencapaian target Nationally Determined Contributions (NDC) melalui penyelenggaraan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim”, katanya.

Pos terkait