KATANDA.ID, Jakarta – Tradisi mudik merupakan salah satu kekhasan menjelang Lebaran di Indonesia. Masyarakat Indonesia berbondong-bondong pulang ke kampung halamannya untuk berkumpul dan merayakan lebaran bersama sanak saudara.
Kini, setelah dua tahun didera pandemi, pemerintah akhirnya membuka “pintu” mudik bagi masyarakat. Namun demikian, pada relaksasi mudik tahun ini, pemerintah menetapkan sejumlah aturan mudik yang mulai berlaku terhitung mulai 2 April 2022.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI memproyeksi sebanyak 85 juta orang akan melakukan perjalanan mudik tahun 2022. Angka ini naik 40 persen dibandingkan tahun sebelum Indonesia dilanda pandemi, yakni pada 2019 lalu.
Demikian disampaikan Juru Bicara Menteri Perhubungan RI, Adita Irawati, dalam diskusi daring bertema “Mudik Aman, Mudik Sehat” yang digelar Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) pada Senin (18/4/22).
“Data hasil survei Kemenhub menunjukan ada 85 juta orang akan melakukan mudik menggunakan moda transportasi baik itu umum maupun pribadi. Ini naik 40 persen. Justru lebih banyak dibandingkan tahun 2019 sebelum pandemi,” kata Adita.
Dari total tersebut, Adita menyebut, sebanyak 40 persen menggunakan transportasi darat baik menggunakan kendaraan pribadi maupun moda transportasi umum. Untuk pribadi, katanya, menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua.
“Tentu ini adalah hal yang harus kita persiapkan dengan cara memastikan bahwa semua moda transportasi itu, baik sarana maupun prasarananya siap melayani,” tegasnya.
Bicara transportasi, lanjut Adita, unsur utama adalah keselamatan. Di masa pandemi Covid-19, tambahnya, ada dua focus utama terkait aspek keselamatan yakni kesehatan dari aspek covid-19 dan kesehatan atau kelancaran dari aspek transportasi tersebut.
“Ini adalah tanggung jawab besar dari kita semua dan khususnya kami di pemerintahan dan untuk itu kami melakukan pengecekan lansung ke lapangan, kepada operator, termasuk juga kepada PELNI, KAI dan semua operator transportasi untuk memastikan bahwa modanya ini layak dan sudah siap beroperasi,” paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Usaha Angkutan Penumpang PT PELNI, Yahya Kuncoro, mengatakan pihaknya telah menyiapkan perencanaan sebagai langkah strategis menyambut mudik lebaran 2022 ini.
“Karena memang dalam dua tahun kemarin itu memang kita dilarang mudik, begitu. Sehingga memang eforia mudik tahun ini luar biasa,” kata Yahya.
Yahya menjelaskan, pihaknya memperkirakan puncak arus mudik lebaran tahun ini terjadi pada 17 April hingga 18 Mei 2022. Menurutnya, pada rentang tanggal tersebut adalah moment terjadinya arus mudik dan arus balik.
“Kita harapkan dengan persiapan yang lebih matang dan lebih teroganisir, kita dapat melayani masyarakat dengan lebih baik,” terangnya.
Yahya menambahkan, PELNI juga melakukan penjualan tiket dengan cara online dan dibuka sejak awal. Tujuannya, agar penumpang langsung mengetahui ketersediaan tiket yang ada.
“Dengan perencanaan kita yang sedemikian rupa, harapannya kita bisa melayani dengan baik dan masyarakat bisa mudik dengan hati riang, demikian arus balik dengan hati riang juga,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Operasi PT KAI Awan Hermawan mengatakan pihaknya telah menyiapkan 4,7 juta tempat duduk untuk perjalanan jarak jauh maupun-
jarak dekat regular. Pada periode mudik Lebaran tahun ini, PT KAI telah menjual 43 persen tiket kereta api jarak jauh dari total 2,4 juta tiket.
“Dari 2,4 juta ini sudah terjual 43 persen sampai dengan saat ini. Jadi sudah cukup banyak, sejuta lebih sudah terjual. Tapi masih banyak juga tempat duduk yang kosong,” katanya.
Awan menyampaikan, dalam rangka mengantisipasi mudik Lebaran, PT KAI menginisiasi Angkutan Lebaran atau Posko Lebaran 2022 yang dilakukan mulai 22 April hingga 13 Mei 2022.
Beberapa hal pun disiapkan seperti melakukan ramp check untuk memastikan kondisi teknis lokomotif dan gerbong kereta dan melakukan inspeksi bersama Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
Kemudian, dalam persiapan Angkutan Lebaran 2022, PT KAI telah menyiapkan kereta api jarak jauh sebanyak 366 kereta api dan 35 kereta api tambahan.
Merujuk pada Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 39 Tahun 2022, Awan menyampaikan, protokol kesehatan juga akan diterapkan untuk seluruh penumpang kereta api, salah satunya sudah vaksinasi sebagai salah satu syarat perjalanan.
“Tentu harapannya semua yang naik kereta api sudah mendapatkan vaksin booster. Tetapi kalau ada penumpang yang baru sampai vaksin kedua, harus melakukan antigen. Sedangkan untuk yang baru vaksin sekali harus PCR. Tetapi kalau sudah booster, ini tanpa screening lagi,” kata Awan.
Berikutnya, Direktur Penegakan Hukum (Dirgakum) Korlantas Polri mengatakan pihaknya akan menerapkan ganjil genap dan sistem satu arah atau one way.
“Kita akan menerapkan ganjil genap pada ruas-ruas yang dilakukan one way
tersebut. Ini untuk mengurangi kepadatan di jalan tol,” kata Brigjen Aan.
Selain itu, Brigjen Aan menyampaikan pihaknya telah melakukan sejumlah persiapan dalam rangka mengamankan arus mudik lebaran 2022.
“Kita sudah melakukan survei jalan, sarana prasarana jalan. Dan hasil survei insha Allah di H-10, semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan ini dihentikan. Ini untuk memperlancar arus lalu lintas, yakni pada saat mudik,” ungkapnya.
Selain itu, Korlantas juga telah melakukan persiapan baik personil maupun perlengkapan-perlengkapan lainnya yang akan dipergunakan selama arus mudik.
“Kita telah melakukan pelatihan-pelatihan, simulasi, tactical foot game yang mensimulasikan kalau terjadi hambatan-hambatan pada saat arus mudik ini,” bebernya.
Brigen Aan mengatakan, pihaknya akan menurunkan sebanyak 144,392 personil untuk mengamankan arus mudik lebaran tahun ini. Rinciannya Mabes Polri sebanyak 876 personil, 87,004 personil dari Polda dan 56,515 personil dari instansi terkait.
Adapun kegiatan yang sudah dilakukan Korlantas Polri adalah melakukan survei ruas jalan tol, ruas jalan arteri dan wisata, pelabuhan, lokasi trouble spot dan black spot.