KATANDA.ID, Jakarta – Uni Eropa resmi mengadopsi sanksi anyar terhadap Rusia pada Jumat (8/4) waktu setempat.
Sanksi tersebut termasuk di antaranya larangan impor batu bara, kayu, bahan kimia, dan produk lainnya yang diperkirakan memangkas setidaknya 10 persen dari total impor Rusia.
Langkah tersebut juga mencegah banyak kapal dan truk Rusia untuk mengakses UE dan melarang semua transaksi dengan empat bank Rusia, termasuk VTB.
Larangan batu bara sendiri merupakan yang pertama kali diberlakukan Uni Eropa pada impor energi dari Rusia. Larangan ini akan efektif berlaku mulai pekan kedua bulan Agustus. Artinya, Rusia masih akan terus menerima pembayaran dari UE untuk impor batu bara hingga waktu tersebut.
“Sanksi terbaru ini diadopsi menyusul kekejaman yang dilakukan oleh angkatan bersenjata Rusia di Bucha dan tempat-tempat lain,” ujar diplomat tinggi Uni Eropa, Josep Borrell, dalam sebuah pertanyaan, melansir Reuters.
Larangan batu bara itu diperkirakan mencapai 8 miliar euro per tahun, yang merupakan pendapatan yang hilang bagi Rusia. Jumlah tersebut dua kali lebih besar dari yang dikatakan Ketua Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen sebelumnya.
Selain batu bara, Uni Eropa juga melarang Rusia untuk mengimpor komoditas lain seperti kayu, karet, semen, pupuk, makanan laut kelas atas seperti kaviar, minuman beralkohol seperti Vodka, yang diperkirakan mencapai 5,5 miliar euro per tahun.
Tak hanya itu, Uni Eropa juga membatasi ekspor sejumlah produk ke Rusia, termasuk di antaranya bahan bakar jet, komputer, barang elektronik mewah, perangkat lunak, dan peralatan transportasi yang nilainya mencapai 10 miliar euro per tahun.
Sanksi tersebut juga melarang perusahaan Rusia untuk berpartisipasi dalam pengadaan publik di Uni Eropa. Sanksi juga memperluas larangan penggunaan mata uang kripto.
Daftar Hitam
Tak hanya menerapkan sanksi ekonomi, Uni Eropa juga memasukkan sebanyak 217 nama ke dalam daftar hitamnya. Artinya, aset yang dimiliki 217 nama tersebut di UE akan dibekukan. Mereka juga akan dilarang bepergian di UE.
Sebagian besar dari mereka adalah pemimpin politik Luhansk dan Donetsk dan sejumlah pengusaha papan atas, staf militer yang dekat dengan Kremlin, hingga dua putri Vladimir Putin.
Dengan penambahan ini, total UE memberikan sanksi terhadap 900 orang sejak dimulainya invasi Rusia ke Ukraina.
Tak hanya itu, sebanyak 18 entitas Rusia lainnya juga terkena pembekuan aset. Termasuk di antaranya empat bank dan perusahaan militer. Dikutip dari CNN Indonesia.